Sunday, December 7, 2008

Alchemyst: The Love Story 3

Si bocah merasa sedih saat dia meninggalkan sang gadis hari itu. Dia memikirkan
semua gembala yang menikah yang dikenalnya. Mereka mengalami saat-saat yang
sulit untuk meyakinkan isteri-isteri mereka bahwa mereka harus pergi ke ladangladang
yang jauh. Cinta menuntut mereka untuk tinggal bersama orang-orang yang
mereka cintai.
Dia memberi tahu Fatima tentang hal itu, pada pertemuan berikutnya.
"Gurun mengambil para lelaki kami dari kami, dan mereka tidak selalu kembali,"
katanya. "Kami tahu itu, dan kami terbiasa dengannya. Mereka yang tidak kembali
menjadi bagian dari awan, bagian dari hewan-hewan yang bersembunyi di jurangjurang
dan dari air yang keluar dari bumi. Mereka menjadi bagian semuanya..,
mereka menjadi Jiwa Buana.
"Beberapa memang kembali. Dan kemudian perempuan- perempuan lainnya
gembira karena mereka percaya suami-suami mereka pun akan kembali suatu hari
nanti. Aku terbiasa melihat para perempuan itu dan iri pada kebahagiaan mereka.
Sekarang, aku juga akan menjadi salah satu dari perempuan-perempuan yang
menunggu.
"Aku ini perempuan gurun, dan aku bangga akan hal itu. Aku ingin suamiku
berkelana sebebas angin yang membentuk bukit-bukit pasir. Dan, jika terpaksa,
aku akan terima kenyataan bahwa dia telah menjadi bagian dari awan, dan hewanhewan,
dan air gurun."

0 comments:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com Powered by Blogger and Local Jobs