Sunday, December 14, 2008

Alchemyst: The Hand

Karena hanya tangan itulah yang mengerti bahwa ia adalah desain yang lebih besar
yang telah mengubah alam semesta ke titik saat enam hari penciptaan berkembang
menjadi sebuah Karya Agung.
Si bocah menjangkau ke Jiwa Buana, dan melihatnya sebagai bagian dari Jiwa
Tuhan. Dan dia melihat bahwa Jiwa Tuhan adalah jiwanya sendiri. Dan bahwa dia,
seorang bocah lelaki, dapat melakukan keajaiban-keajaiban.
HARI ITU SIMUM BERTIUP SEAKAN IA TAK PERNAH berhembus sebelumnya. Selama
beberapa generasi mendatang, orang-orang Arab akan menceritakan legenda
tentang seorang bocah yang dapat mengubah dirinya menjadi angin, nyaris
menghancurkan sebuah kemah militer, memenuhi tantangan ketua yang paling
berkuasa di seantero gurun.
Saat simum berhenti melanda, semua orang melihat ke tempat si bocah tadi
berada. Tapi dia sudah tidak ada di sana; dia berdiri di sebelah penjaga yang
tertutup pasir, di sisi yang jauh dari perkemahan itu.
Orang-orang itu ketakutan dengan ilmu sihirnya. Tapi ada dua orang yang
tersenyum: sang alkemis, karena dia telah menemukan murid yang sempurna, dan
pak ketua, karena murid itu telah memahami keagunganNya.
Di hari berikutnya, jenderal itu mengucapkan selamat tinggal pada si bocah dan
sang alkemis, dan menyediakan sekelompok pengawal untuk menemani mereka
sejauh yang mereka ingini.

0 comments:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com Powered by Blogger and Local Jobs