Dalam bagian kecil itu, dia telah menemukan orang Inggris, kafilah-kafilah, perang
antarsuku, dan oasis dengan limapuluh ribu pohon palem dan tigaratus sumur.
"Apa yang kau inginkan di sini hari ini?"gurun bertanya padanya. "Bukankah
kemarin kau sudah menghabiskan waktu memandangiku?"
"Di sebuah tempat kau menyimpan orang yang kucinta," kata si bocah. "Maka, saat
aku memandangi pasirmu, aku juga sedang menatap dia. Kuingin kembali padanya
dan aku perlu bantuanmu agar aku dapat mengubah diriku menjadi angin."
"Apakah cinta itu?" tanya gurun.
"Cinta adalah terbangnya elang di atas pasirmu. Sebab baginya, kau adalah ladang
hijau, tempat dia selalu kembali dari perburuannya. Dia kenal karang-karangmu,
bukit-bukit pasirmu, dan gunung-gunungmu, dan kau murah hati terhadapnya."
"Paruh burung itu membawa sedikit demi sedikit dariku, diriku," kata gurun.
"Bertahun-tahun, kupelihara mainannya, kuhidupi dengan sedikit air yang kupunya,
dan kemudian kutunjukkan pada elang di mana mainannya itu. Dan, suatu hari,
ketika aku menikmati kenyataan bahwa mainannya itu hidup di permukaanku, sang
elang menukik dari langit, dan mengambil apa yang telah kuciptakan."
"Tapi itulah sebabnya kau ciptakan buruan itu pertama kali," jawab si bocah.
"Untuk menghidupi elang. Dan elang kemudian menghidupi manusia. Dan, akhirnya,
manusia akan menghidupi pasirmu, tempat buruan itu tumbuh sekali lagi.
Begitulah jalannya dunia."
"Jadi itukah cinta?"
"Ya, itulah cinta. Itulah yang membuat buruan menjadi elang, elang menjadi
manusia, dan manusia, pada waktunya, menjadi gurun. Itulah yang mengubah
timah menjadi emas, dan membuat emas kembali ke bumi."
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan," kata gurun.
"Tapi setidaknya kau mengerti bahwa di suatu tempat di pasirmu ada seorang
perempuan yang sedang menungguku. Itulah sebabnya aku harus mengubah diriku
menjadi angin."
Gurun tidak menjawab untuk beberapa saat.
Kemudian ia berkata kepada si bocah, "Akan kuberikan pasirku untuk membantu
angin bertiup, tapi, aku tidak mampu berbuat apapun sendirian. Kau harus minta
bantuan angin."
0 comments:
Post a Comment